Senin, 27 Februari 2017

Menjemput Impian Bersama Para Pemimpi

      Mimpi itu sudah lama terpendam, dari SD malah sudah tertarik banget untuk  nulis buku. Ingin benget  sih mewujudkan mimpi menjadi seorang penulis, bahkan sering kepoin para penerbit dari yang mayor sampai penerbit indie, diantaranya Pro U Media (nih sasaran utama saya yang paling sering saya kepoin, sampai pernah nelpon langsung ke sana), Quanta_Elexmedia Komputindo, Diva Press, Araska Publishing dan masih banyak lagi yang nggak bisa saya sebutin satu persatu, sangking keponya saya sama media penerbit di Bumi Pertiwi ini. Tapi, Allah tidak tidur, kawan! Dia memantau kelakuan kita 24 jam, termasuk kelakuan saya itu loh yang suka kepoin penerbit, hehe. Alhasil, Dia berikan jalan untuk saya mulai melangkah menjemput impian saya menjadi seorang penulis. Hari itu, masih sekitar pukul 08.00 WITA saya buka facebook masih seperti biasanya, saya rutin mengirim tulisan ke group KBM (Komunitas Bisa Menulis). Ketika klik beranda tiba-tiba mata tertuju pada sebuah postingan dengan tulisan yang buat saya makin ingin baca sampai selesai, "Wujudkan Impianmu Menjadi Penulis, menulis buku selama 30 hari dijamin terbit." Kata-katanya mantap, bikin saya terenyuh. Dan tahu nggak? ternyata postingan itu masih hangat banget, saya orang yang menjadi liker dan komentator pertama untuk postingan itu. Nggak lupa saya screenshoot dan segera save nomor whatsapp yang tertera. Nggak banyak pikir, saya langsung chat ke nomor itu sesuai dengan format pendaftaran yang diberikan. Nggak nunggu lama, respondnya cepat banget. Terus saya nanya biayanya, katanya hanya Rp 300.000 untuk pelatihan menulis online (PMO) selama sebulan. 

Ternyata yang akan bawa materi selama 30 hari itu adalah seorang penulis yang sudah nerbitin banyak buku, namanya Wildan Fuady. Jadi kepo lagi saya ini, pokoknya kalau berkaitan dengan tulis menulis saya orangnya kepo banget, tapi nggak yah buat kepoin urusan pribadi orang, hehe PD. Okay saya lanjut cerita saya, jujur saja saya penasaran dengan karya-karya beliau, akhirnya saya coba untuk kepoin facebooknya, baca-baca status beliau yang maasyaa Allah status-status yang bermanfaat, nah tiba-tiba dapat gambar yang warna biru itu tuh, yang bertuliskan "Tips menulis satu bulan satu buku," wah keren pikir saya kala itu, jadinya saya malah kepikiran buat edit yang semisal kayak itu. Untuk Kang Wildan, i'm so sorry ... maaf banget yah Kamen karena gambarnya saya save dan buat kayak punya Kang Wildan tanpa izin. Tapi jangan khawatir, tetap asli dan bagusan punya Kang Will daripada punya saya, xixi. 

Next yah, setelah dimasukin ke group PMO#8 ada kebahagiaan tersendiri bagi saya karena bisa bertemu dengan para pemimpi yang tulisannya aduhai, hebat-hebat, meskipun nggak bertemu di dunia nyata. Peserta PMO#8 berjumlah 28 orang termasuk saya sendiri. 14 orang penulis buku fiksi, dan 14 orang lainnya nulis nonfiksi, imbangkan? Angkanya kereen, saya sendiri menulis buku nonfiksi, in syaa Allah. Sedikit curhat nggak apa-apa yah, kawan ...? 

Jujur aja, sebenarnya sebelum ketemu info tentang PMO#8, saya sudah terdaftar untuk nulis bareng (antologi) dengan Mas Rifa'i Rif'an, yang bukunya rencana akan diterbitkan pada bulan Maret 2017 dengan biaya Rp 285.000 ... Namun Allah telah berkehendak, akhirnya saya hanya bisa memilih antara salah satunya, padahal saya berniat untuk menggarap keduanya dalam bulan yang sama tepatnya bulan Maret, ingin sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Blak-blakan aja yah, sebenarnya saya juga terkendala pada biaya, karena baru saja handphone dan ATM saya dicuri orang, jadi saya menentukan pilihan untuk mengikuti PMO dan mengikhlaskan untuk tidak menulis buku antologi. Alhamdulillah, selalu ada hikmah di balik setiap peristiwa. Sebab Allah memberi apa yang kita butuhkan, bukan semata apa yang kita inginkan. Saya berpikir, mungkin Allah tahu bahwa saya masih membutuhkan banyak ilmu kepenulisan, untuk itu Dia menggerakkan hati saya bergabung di PMO#8 dibanding  melanjutkan nulis antologi bareng Mas Rifa'i, yah siapa tahu aja tulisanku kualitasnya masih kurang, dan malah merusak pemandangan dalam buku Mas Rifa'i hehe, makanya Allah beri petunjuk untuk ikut pelatihan dulu, step by step. Jangan langsung lari kalau belum pemanasan, jangan langsung melangkah pada anak tangga yang kelima kalau yang kedua ketiga aja belum dilalui, ntar jatuh loh, kurang lebih Allah berbisik seperti itu pada saya. 

Ternyata di kelas PMO ini, kami diberi ilmu yang belum pernah saya cicipi sebelumnya, berikut ilmu yang saya  peroleh selama 7 hari dari mentor kami, Kang Wildan Fuady :

1. Menentukan ide/judul yang pas sesuai pangsa pasar >> Saya yang awalnya memilih judul "Seluas Samudra Mimpi" untuk buku yang akan saya tulis, kemudian diberi masukan oleh mentor dengan judul yang lebih baik tentunya dari yang saya buat, alhamdulillah. 

2. Cara menulis fiksi yang bagus 

3. Cara menulis nonfiksi, apik

4. Membuat outline fiksi maupun nonfiksi

5. Penulisan bahasa Indonesia yang benar menurut EBI 

5. Contoh proposal pengiriman naskah

6. Info-info seputar penerbit yang tentu juga sangat dibutuhkan oleh calon penulis maupun para penulis. 

7. Melatih diri untuk freewriting dan fast writing


        Nah, keren 'kan ...? Saya nggak rugi ikut pelatihan ini, yang belum sempat ikut PMO#8 jangan risau dulu yah, PMO selanjutnya bisa kok daftarkan diri. Yang penting tekad dan komitmen kuat, kawan. 

Yah seperti saya ini, hehe PD lagi deh, tapi seriusan nih. Saya itu bermodalkan tekad loh, saya saat ini sedang pulkam jadi signal susah, kalau listriknya padam, signalnya juga ikutan padam,  mau beli buku susah nggak ada toko buku apalagi gramed. Mau pinjam, nggak ada yang koleksi buku di sini, mau beli di pasar, juga yang ada hanya penjual ikan sama sayuran. Tapi, saya tetap nekat dan bertekad.  Orang tua saya sudah tahu banget kalau saya mau bercita nerbitin buku. Saya coba minta dukungan suami agar bisa ikut event ini, dia dukung alhamdulillah. Malah sampai nyuruh saya ngirim naskah minimal 10 halaman perhari, katanya "Usahakan dapet 10 halaman yah tiap harinya, masa nggak bisa? Bisa dong!"   Huwaa bikin saya histeris aja. 

  Tapi, karena dia orangnya posesif banget jadinya semua kegiatan saya di dunia maya pun dia harus tahu, makanya setiap tag Kang Wildan di status saya, nggak lupa saya tag suami juga. Pernah dia bilang gini, "Saya add Pak Wildan di fb, ternyata dia sudah nikah yah?" Hehe, jleebb ... Sampai sakit perut saya nahan tawa. Wajar kalau dia posesifnya tinggi gitu, LDR-an sih, terpisah oleh lautan, hehe. 

Okay, kayaknya saya banyakan curhat yah ...? Yang penting lega lah bisa dituang dalam tulisan. Ohw ya, mohon doanya yah semua untuk dipermudah dalam menulis buku selama 30 hari tanpa bolong-bolong kirim naskahnya. Buat yang belum ngerasain manisnya ukhuwah dan materi-materi yang di dapat di PMO ini, buruan nyusul yah. Biar sukses bareng jadi penulis bareng buat Nusantara menjadi samudra ilmu dengan tulisan-tulisan kita.

Untuk mentor Kang Wildan Fuady, beserta jajarannya ... Syukron jazaakumullahu khairan jazaa!

#Save_7hari_bersama_PMO_8


Salam Semangat,

Andi Ulfa Wulandari

Rabu, 15 Februari 2017

Kesuksesan, Milikku dan Milikmu

   Banyak yang mengatakan bahwa kesuksesan begitu sempit untuk dunia seorang wanita, apalagi bagi mereka yang berjilbab gede, yang katanya ruang geraknya begitu terbatas. Padahal tidak seperti itu juga loh! Pola pikir seperti ini begitu sempit, bukan dunia keberhasilannya yang sempit, melainkan pola pikirnya yang kurang luas alias sempit. 

    Tak ada yang tidak mungkin bagi dia yang yakin dengan pertolongan Rabbnya. Tidak mesti juga berkoar-koar untuk menegakkan emansipasi wanita yah! Karena hal ini tidak dibenarkan dalam kacamata Islam. Ada yang mengatakan bahwa ruang gerak wanita hanya seputar ; dapur, ranjang, dan sumur. Wah, ini juga ada benarnya. Tapi,bukan berarti wanita tidak mampu untuk berkarya dan mengembangkan potensi yang telah dikaruniakan Allah. Sukses bisa diraih oleh siapa saja. Tidakkah kita ingat pada sosok Khadijah binti Khuwailid radiallahu 'anha yang dikenal dunia karena kesuksesannya dalam berniaga? Beliau juga merupakan wanita pejuang yang sukses menjadi daun pintu terbaik bagi rumah tangganya. Kesuksesan bukan hanya milik mereka yang hidup dalam lingkar kemewahan, semua orang bisa meraih kesuksesan, bukan hanya dia yang fasilitasnya terpenuhi. Selama kita yakin dan mau berusaha, maka mimpi itu terasa selangkah lebih dekat untuk kita raih. Jangan pesimis! Semua orang berhak kok untuk sukses. Mulai saja! Kesuksesan memiki awal, dan awal dari kesuksesanmu adalah ketika kamu berani mengawalinya dengan memulainya. Tak ada perkara yang sulit dihadapi selama kita menyikapi setiap peristiwa yang terjadi dengan bijak, dengan hati yang jernih dan kepala dingin. Do the best so you be the best!!! Jika kamu mamiliki skill dalam hal masak memasak, buka warung atau restorant! Kembangkan bakat yang kamu miliki. Jika punya skill menjahit, buka usaha! Buat usaha rumah jahit, atau bisa membuka event kursus menjahit, kemudian dibina dan dipekerjakan untuk memulai usaha yanglebih baik.