Jumat, 17 Maret 2017

Apa penulisan "insyaa Allah" benar?

Apa sih penulisan yang benar? Ada beberapa pendapat tentang penulisan insyaa Allah yang benar. Apakah "Inshaa Allah" atau "Insyaa Allah", atau antara "In" dan huruf setelahnya ditulis terpisah? Masih sering keliru kan? Saya pun juga sempat keliru. Baiklah, "Insyaa Allah" berasal dari bahasa Arab "إن شاء اللّٰه" yang artinya "Jika Allah menghendaki." Jika dalam bahasa Inggris, huruf hijaiyah "Sha" berarti ش jadi ketika kita menulis dengan bahasa Inggris, yang digunakan adala"Sha." Sedangkan dalam bahasa Indonesia, "Sha" berarti ص, sedangkan "Sya" berarti ش sehingga jika kita menulis dengan menggunakan bahasa Indonesia maka baiknya menuliskan "Insyaa Allah."  Nah, sekarang perihal penulisan "insya" ditulis terpisah atau bersambung. Dalam bahasa Arab "إن شاءاللّٰه" berarti "Jika Allah menghendaki" sedangkan jika ditulis bersambung "إنشاءاللّٰه" berarti "Menciptakan atau menghidupkan Allah," wal'iyadzu billahi. Ini dalam konteks Arab. Adapun menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), penulisan yang benar adalah disambung; "Insyaa Allah." Kalau menurut saya sih, ketiganya benar, dan tidak ada hukuman syariat yang berlaku jika menulis "insyaa Allah, inshaa Allah, maupun in syaa Allah." Hanya saja karena kita berdomisili di NKRI ini, jadi taatilah peraturan yang telah ditetapkan, apalagi jika ingin menulis  makalah, skripsi, atau buku, maka gunakanlah sesuai ketentuan KBBI karena akan dicap SALAH oleh dosen atau editor. Yang lebih amannya sih kalau tulis Arabnya saja, "إن شاءاللّٰه."
Sekian, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar