Sabtu, 15 Maret 2025

Ramadan#15 : Self Management


Segalanya istilah perlu definisi, maka kita mencoba memberikan definisi terhadap definisi self management / manajemen diri. Self management merupakan kemampuan seseorang untuk mengatur dan mengontrol dirinya sendiri. Di mana ruang lingkup self management berupa regulasi emosi, kontrol pikiran dan perilaku untuk mencapai kepribadian dan tujuan hidup yang baik. 

Kita mungkin perlu memetakan beberapa poin yang termasuk ke dalam self management, di antaranya : 

1. Goal Setting. Dalam membuat tujuan, kita membutuhkan strategi agar tidak salah sasaran. Tujuan dapat ditentukan dengan memerhatikan lima aspek yang disingkat SMART. SMART merupakan akronim dari "specific, measurable, achievable, relevant, dan time boanding". Spesifik maksudnya, tujuan yang ditentukan harus jelas secara definisi dan maksud. Measurable (terukur) artinya tujuan itu harus bisa diukur atau dinilai keberhasilannya, baik dalam bentuk presentase ataupun standar pengukuran yang lain. Achievable (terjangkau), maksudnya adalah tujuan kita mampu dijangkau, tidak mengambang, dan masuk akal. Relevant, dalam hal ini yang dimaksud adalah tujuan-tujuan kecil yang kita pilih harus relevan dengan tujuan utama hidup kita agar selaras. Sementara itu, time bound adalah kita menetapkan batas waktu untuk setiap goal/tujuan agar ada motivasi untuk terus melangkah. 

2. Time Management (Manajemen waktu), merupakan kemampuan seseorang untuk mengelola waktunya dan melihat mana yang prioritas, mana yang urgen, dan mana yang tidak begitu penting. Bukan waktu yang mengatur kita, tapi kita yang bisa mengatur aktivitas kita. Tata kelola waktu dapat dilakukan dengan membuat daily or weekly to do list. Dengan begitu, kegiatan kita menjadi lebih terarah dan terstruktur. 

3. Emotional Regulation atau kemampuan meregulasi emosi. Hal ini erat kaitannya dengan kemampuan seseorang dalam memahami dan mengontrol emosi, bagaimana mengenali trigger, dan mempraktekkan mindfulness agar bisa mengatur perasaan tidak enak yang dirasakan. Ketika perasaan yang tidak menyenangkan itu muncul, kita perlu mengenali dan melabeli perasaan apa yang timbul saat itu, lalu memberi jeda untuk memikirkan sebab dan akibat. 

4. Self Discipline. Yang dimaksud ialah kemampuan untuk bisa komitmen dan fokus pada goal/tujuan. Salah satu bentuk self discipline juga ialah dengan memasang boundaries atau batasan personal antara kita dan orang lain, serta bagaimana kita mampu bertanggung jawab pada diri sendiri. 

5. Self Motivation. Kita perlu mengetahui diri sendiri atau mengenal diri lebih jauh lagi tentang apa yang kita butuhkan, termasuk kebutuhan akan motivasi diri. Dengan self motivation ini, dapat membantu kita untuk mampu meningkatkan value dan mengapresiasi pencapaian diri. 

6. Reflection/Self Assessment. Hal ini baik dilakukan setiap malam sebelum tidur, kita bisa merenungi atau menuliskan hal-hal yang telah terjadi pada diri kita selama satu hari ini. Semakin sering kita berefleksi, maka semakin besar peluang untuk mengetahui apa kelemahan dan kekuatan diri kita sendiri, serta meningkatkan apa yang kita butuhkan. 

7. Adaptif. Kemampuan beradaptasi diperlukan di mana-mana, baik di dunia kerja, keluarga, pertemanan, dsb. Namun beradaptasi juga perlu dibarengi dengan komitmen yang kuat terhadap apa yang menjadi nilai hidup kita selama ini. 

8. Stress Management / Self Healing. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk managemen stres seperti meditasi, journaling, animal assist therapy, grounding atau berjalan di rumput tanpa alas kaki, berbaur dengan alam, doodle art, dan berbagai macam kegiatan positif lainnya yang mampu mengubah fokus. 

9. Seeking Feedback. Yang dimaksud adalah upaya kita untuk bisa menemukan umpan balik dari kerabat atau orang-orang sekitar yang mampu membantu dalam meningkatkan kesadaran personal. Mungkin bisa dengan melakukan dialog interaktif dengan teman-teman yang sefrekuensi dengan kita. 

Demikian beberapa tulisan singkat mengenai self management yang sangat dibutuhkan terutama di tengah arus informasi yang sulit dibendung seperti sekarang. Semoga kita senantiasa mampu mengendalikan diri, dengan mengoptimalkan potensi akal dan kepekaan jiwa sebagai makhluk spiritual. 

AUW

1 komentar:

  1. Begitu pentingnya pemahaman untuk manajemen diri agar kehidupan lebih teratur dan tertata.

    BalasHapus