Semoga kita bisa menjadi agen penggerak perubahan, dengan menebarkan aroma positif terhadap lingkungan kita, bukan malah kita yang tercemar oleh hawa-hawa negatif. Sebaik-sebaiknya prinsip seorang Muslim atau Muslimah adalah tidak memberikan sinyal pada kelemahan untuk benar-benar melemahkannya. Ternyata beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh memiliki banyak manfaat selain sebagai pelepas dahaga, juga bermanfaat bagi kesehatan dan kecantikan. Begitulah seharusnya kita, semoga mampu memberi kehangatan, dan membawa manfaat bagi lingkungan sekitar kita.
Dalam secangkir teh mengajarkan kita makna kesabaran, bahwa untuk menghasilkan warna yang sempurna, sebuah teh harus dicelup lebih lama. Jika ternyata ada sesuatu yang memungkinkan kita untuk baper, dievaluasi lagi apa penyebab dan bagaimana respons kita terhadap hal tersebut. Lihat teman posting makanan saat lagi kere-kerenya, disabarin lagi, bukan malah menganggap mereka tidak empati. Karena konsekuensi bersosial media adalah tahan banting dan hati kebal. Kita harus pandai-pandai mengatur perasaan agar tidak merugikan diri sendiri. Tidak semua masalah berasal dari orang lain, kadang kala penyebab masalah itu datang dari diri kita sendiri.
Hidup ini mengajarkan kita untuk terus memberdayakan potensi akal, dengan belajar memaknai hal-hal kecil maupun besar. Banyak yang menganggap bahwa filsafat adalah sesuatu yang berat dan sulit dipahami, padahal sebenarnya kehidupan ini memiliki banyak nilai-nilai filosofis, bahkan hanya dengan secangkir teh seseorang dapat mempelajari sesuatu yang bermakna.
Teh dapat diseruput dalam keadaan hangat maupun dingin, ditambahkan es batu pun justru akan semakin segar. Hal ini mengajarkan pentingnya beradaptasi dalam segala keadaan, baik di tengah kehangatan lingkungan kita maupun saat suasana sedang dingin-dinginnya. Untuk memperoleh rasa yang lebih nikmat lagi, teh dapat dicampur dengan elemen lain seperti gula, susu, maupun madu. Teh juga memiliki banyak wajah seperti Thaitea maupun Greentea, hingga jenis penamaan lainnya. Namun meskipun begitu, ia tetap memiliki kekhasan yang tidak terlepas dari identitas aslinya.
Sebagai manusia yang hidup di tengah ketidakpastian, kita perlu terus melakukan inovasi dan memperluas relasi agar dapat berkolaborasi tanpa menghilangkan diri kita yang sejati. Dengan begitu, kita dapat lebih bernilai dan memperoleh kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan diri dan potensi.
Semoga kita bisa belajar dari hal-hal kecil yang kita temui, baik di dapur, di jalanan, atau bahkan di tempat sampah sekali pun.
AUW
Segala yang ada di sekitar kita dapat menjadi bahan pelajaran bagi kita semua.
BalasHapus