Selasa, 04 Maret 2025

Ramadan#4 : Bekerja di Bulan Ramadan

Ramadan kerap dianggap sebagai masa-masa yang berat bagi umat Muslim yang berpuasa, karena harus tetap melaksanakan aktivitas atau bekerja seperti biasanya. Ragam profesi yang kita miliki tentu memerlukan tenaga fisik dan konsentrasi tinggi, ada yang bergelut di lapangan sebagai kontraktor, buruh, supir daerah, pengajar, pedagang, pekerja kantoran yang menghabiskan waktu hingga sore hari di tempat kerja, dan lain sebagainya. Perasaan lesuh tak bersemangat kerap muncul karena isi perut yang kosong. Hal ini menyebabkan beberapa orang juga memilih untuk tidak berpuasa dengan dalih sedang bekerja. 

Islam adalah agama yang indah dan fleksibel, di mana hukum berpuasa dapat memperoleh keringanan untuk beberapa kasus tertentu seperti seorang yang sakit, usia tua, hingga bagi musafir yaitu orang yang melakukan perjalanan panjang kurang lebih 89 km. Dalam kondisi lain, seorang pekerja berat seperti kuli bangunan yang mungkin pada hari-hari tertentu pekerjaannya sangat berat sehingga ia tidak lagi sanggup melanjutkan puasanya, maka menurut beberapa ulama ia boleh berbuka dengan syarat bahwa puasa tersebut diganti pada hari yang lain. Karena sejatinya puasa adalah ibadah yang sangat istimewa di sisi Allah, demikianlah Allah memerintahkan kita untuk berpuasa dengan rahasia-rahasia terselubung di baliknya. 

"Siapa saja di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan siapa saja yang sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa) maka wajib menggantinya sejumlah hari yang dia tinggalkan itu, pada hari-hari yang lain." (QS. Al-Baqarah:185)

Maksud dari perintah ini bukan untuk menyiksa kita, hakikatnya untuk melatih jasmani dan rohani kita melalui pengontrolan diri dan rasa cukup. Sehingga, diberikan waktu khusus mengisi energi di waktu sahur, dengan harapan bahwa makan dan minum yang masuk pada waktu tersebut mampu mencukupi kebutuhan kita dalam berkegiatan seharian. Setelah sharing dengan beberapa kawan, ada beberapa tips yang dapat saya simpulkan bahwa untuk menjaga keseimbangan dalam bekerja selama Ramadan, boleh mempersiapkan diri dengan hal berikut: 
✓ Bertekad sejak malam hari sebelum tidur untuk melaksanakan ibadah puasa esok harinya dengan tubuh dan mental yang kuat. 
✓ Mengonsumsi sayuran, protein, dan karbohidrat yang cukup ketika sahur. Lebih bagus lagi jika menyediakan vitamin. 
✓ Minum air yang cukup, akan sangat membantu untuk menghindari dehidrasi dan menjaga konsentrasi dalam beraktivitas. 
✓ Mengatur fokus. Kita mungkin sering merasa lemas dan terus memikirkan makanan karena fokus kita mengarah ke sana. Mengarahkan fokus pada rutinitas yang lain mungkin akan membuat kita tidak begitu merasakan lamanya waktu berbuka. 
✓ Skala prioritas. Selama Ramadan, kita bisa menuliskan plan of act untuk pekerjaan kita dengan menetapkan tugas mana yang lebih prioritas untuk kita kerjakan lebih dulu, agar energi yang tersalur benar-benar maksimal. 
✓ Beristirahat secara berkala dapat membantu kita untuk memperbaharui energi. Sesekali boleh menoleh ke rekan kerja sambil bergurau, berbagi pengetahuan dan pengalaman, agar lebih rileks. Karena sebenarnya kondisi tubuh yang fit juga sangat ditentukan oleh  pikiran dan suasana hati kita saat itu. 

Bagaimana jika ada yang mengatakan bahwa bulan Ramadan seharusnya fokus ibadah, bukan hanya mengejar dunia dengan sibuk kerja sampai sore? 

Mungkin perlu dipahami bersama bahwa ibadah tidak terbatas pada salat, sedekah, zikir, dan mengaji saja atau berdiam diri di masjid. Belajar dan bekerja pun jika diniatkan untuk beribadah melalui cara meningkatkan ekonomi dan kemaslahatan umat, mencerdaskan generasi, membantu orang lain dan memperjuangkan kepentingan orang banyak; maka juga tetap bernilai tinggi di sisi Allah.  Sehingga tak perlu ada diskriminasi dalam hal menggapai rida Allah, tak perlu juga berputus asa bagi teman-teman yang selama Ramadan masih harus disibukkan dengan pekerjaan di luar sana. Apa yang kita kerjakan dalam kebaikan dan untuk kebaikan, tentu tidak akan pernah sia-sia. Allahu a'lam bisshowab. 

Ini hanya sharing dari apa yang pernah saya peroleh baik dari bacaan, pengalaman personal, maupun apa yang diperoleh dari para Gurunda. 

AUW

1 komentar: